Rabu, 15 Mei 2013

Mengapa Harus Rumit?

Hanya tinggal satu minggu lagi aku akan terbebas dari kakak yang menyebalkan dan kusayangi itu. Kini ia telah lulus SMA dan masuk ke salah satu Universitas ternama di Indonesia. Sebenarnya aku sangat bangga memiliki kakak seperti dia yang kata orang itu tampan, pintar dan baik . Tapi mereka tidak tau kebiasaannya di rumah yang selalu jitakin adiknya yang cantik ini. Sebelumnya kakak ku ini pernah berjanji kepada orangtuaku bahwa ia tidak akan pacaran sebelum lulus SMA. Dan hal itu terbukti, setelah lulus SMA dia mempunyai kekasih bernama Ka Dinda. Kuakui Ka Dinda orang yang cantik, baik dan muslimah karena ia selalu memakai gamis dan kerudung panjang. Wajar saja kalau kakak ku menyukai wanita seperti ini, dia kan lulusan pesantren juga jadi ada lah ilmu agamanya. Kakak ku awalnya menyembunyikan hubungannya itu, sampai akhirnya ia cukup berani mengakuinya. Bukan hanya aku dan orangtua yang kaget, teman-temannya pun sangat kaget. Malah ada yang bilang begini “ Hah, Yang bener aja Rik, palingan juga sepupu loe ini mah.” Itulah yang diucapkan temannya saat ia mengajak Ka Dinda main bersama teman SMA nya.

            Hari H pun tiba, kakak ku harus pergi satu bulan tanpa kontak ke luar kota untuk melaksanakan kegiatan ospeknya. Setelah satu bulan, kakak ku ada waktu libur selama satu minggu. Awal kedatangannya disambut tangis bahagia di rumah. Semakin hari semakin berlalu, hubungannya dengan Ka Dinda baik-baik saja , aku salut sama mereka, bisa bertahan walau LDR dan waktu bertemu yang sangat jarang. Aku bangga kakak ku setia. Suatu hari orang tua Ka Dinda datang berkunjung ke rumah kami, saat itu ia mengobrol bersama Ibuku. Aku tak tau dan tak ingin tau apa yang mereka bicarakan, namun yang ada di fikiranku mungkin merencanakan pernikahan. Wah, betapa begonya diriku ini tentu saja bukan , mereka masih sangat muda. Setelah beberapa waktu berlalu, aku mengetahui kalau Ibunya Ka Dinda menawarkan bisnis sampingan kepada Ibuku. Ibuku seorang Guru, kalau tak salah dengar dari perbincangan oartuku tadi malam, Ibuku yang memberikan modalnya sebesar sekian juta, dan Tante Siska (Ibu Ka Dinda) yang menjalankan usahanya. Namun, tiba-tiba Tante Siska mengubah rencana, jadinya ia meminjam uang itu pada Ibuku dan berjanji mengembalikannya bulan depan.

            Hubungan Kakak ku dan Ka Dinda sepertinya makin dekat, setiap ada waktu kakak selalu berkunjung ke rumah Ka Dinda. Satu bulan berlalu , namun uang itu belum kembali, Tante Siska mengulur waktunya sampai minggu depan. Ibuku santai saja tidak menaruh rasa curiga kepada tante Siska. Hingga sudah 3 bulan, ia selalu mengulur waktunya. Ibuku sedikit tidak suka, bukan karena uangnya, tapi karena sifatnya itu. Semakin lama , tante Siska malah tidak ada kabar. Beberapa bulan kemudian ada kabar kalau ia pindah ke luar kota karena terbelit hutang di mana-mana. Ibuku sangat kecewa pada tante Siska, ini berpengaruh terhadap hubungan kakakku. Ibu jadi tidak merestui mereka, kakakku tetap mempertahankan hubungannya dengan susah payah. Saat itu aku bertukar HP dengan kakakku, tepatnya satu hari setelah ultah Ibuku. Tak sengaja saat ku lihat Draft ada tulisan : “ Happy Birth Day yah Mom. Maafin Ricky yah, belum bisa jadi anak yang mamih inginkan. Ricky masih suka menentang mamih, Ricky sayang sama mamih tapi sama Dinda juga. Ricky tau, Ricky bukan anak yang baik, semoga Rasti dan Refky bisa bahagiain Mamih ya J.” Tak terasa air mata telah membasahi pipiku.

            Setiap pulang ke rumah, sebisa mungkin Ka Ricky meyakinkan Ibu kalau Ka Dinda itu gak sama kaya Mamahnya yang jahat dan penipu itu. Suatu hari, Ka Dinda masuk rumah sakit karena harus menjalani operasi usus buntu. Setibanya di rumah, kakak ganti baju dan segera pergi ke rumah sakit mengendarai sepeda motornya. Betapa terkejutnya ia saat mengetahui seorang lelaki sedang mendampingi Ka Dinda, saat Ka Dinda mengetahui keberadaan kakakku , kakak memukul tembok dengan sekuat tenaga dan pergi kembali ke rumah. Di rumah wajahnya sangat kusut dan berantakan, ku beranikan diri untuk bertanya. “ Kak, ko udah pulang ? kan baru berangkat.” tanyaku . “ Engga apa-apa Ras, Cuma kakak gak enak badan aja.” jawabnya . Aku pun membiarkan kakak beristirahat di kamarnya. Saat waktu makan malam, ia baru ke luar. “ Mih, aku punya kabar gembira buat mamih.” Kata Kakak. “ Apa ?” tanya Ibu. “ Aku lagi berantem sama Dinda.”
“ Yaudah, itu gak usah dibahas. Ibu juga gak akan ngelarang-larang kamu, tapi Ibu akan berdo’a supaya kamu mendapatkan yang terbaik.”

            Kakakku kembali ke kampusnya, anehnya sudah 3 minggu ia tidak pulang. Biasanya paling telat 2 minggu sekali ia pulang ke rumah. Tiba-tiba Kakak menelfonku dan menceritakan semuanya. “ Ras, gimana kabar keluarga di sana ? Maaf kakak belum bisa pulang, kakak butuh waktu. Sebenernya kemarin kakak pulang cepet dari rumah sakit karena kakak liat Dinda lagi sama cowo lain. Ternyata apa yang dibilang Mami semuanya bener, Dinda sama Tante Siska sama aja jahatnya. Baru aja 3 hari yang lalu kakak putusin dia, masa dia udah pacaran sama si Doni sih ! Yaudah de, kakak mau masuk kuliah ni.” Tut..tut… telfonnya terputus dan aku tak berkata satu kata pun. Sekarang aku tau apa yang membuat kakakku seperti itu, kalau aku jadi dia pasti aku akan merasakan hal yang sama, sakit, perih, hancur, dan pasti dihiyanatinya itu yang membekas. Kakakku telah berusaha mempertahankannya, dan dengan mudah Ka Dinda melepaskannya. Yang dulu ku fikir Ka Dinda wanita solehah ternyata hanya pakaiannya saja, aku tertipu oleh tampilannya, lagipula ia seperti itu juga karena paksaan kakakku. Karena penasaran, aku buka FB siapa tau aku bisa lihat wajah Doni Doni itu. Awalnya ku fikir ia tampan bak pangeran karena dalam sekejab dapat menaklukan hati seseorang yg telah berpacar. Ternyata dugaanku salah besar, yang pertama masih cakepan kakakku, masih mudaan kakakku, hanya mungkin dia jauh lebih kaya karena sudah bekerja sebagai dosen. Aku shock se shock shock nya, itukah yang namanya Doni, sungguh aneh Ka Dinda itu, masa kakak ku diganti orang seperti itu, yang jelas orang GAK PUNYA HATI ! Jelas-jelas tuh cewe statusnya pacar orang, maen embad aja.

            Waktu liburan tiba, kakakku bisa puas-puasin di rumah. Di FB nya kulihat dia frontal banget tentang kemarahannya sama Ka Dinda, masa dia nulis stat kaya begini :
1. Hahaha, si Dinda kurang ajar itu masa gue digantiin sama Bapak-Bapak, pake nge blokir FB gua yang ini lagi, LOSER banget sih lu !
2. Dinda.. Dinda.. Loe kira gua Cuma punya satu FB hah ? FB gua yang ini gak lu blokir, ketauankan KEBUSUKAN lu sama cowok lu !
dan masih banyak lagi. Ku fikir kakakku memang sudah GILA :D . Tidak, kakakku hanya tidak bisa mengungkapkan langsung, jadi FB tempat dia menggila.

            Semakin lama, ia pun sudah bisa mengobati hatinya yang sangat amat terluka, ia lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Berharap Dinda dan Pacarnya dapat hukuman yang sebanding dengan perlakuan terhadapnya. Satu tahun kemudian, Ka Dinda akan melaksanakan pernikahannya dengan Doni jahat itu. Namun, satu minggu sebelum acaranya mereka mengalami kecelakaan yang sangat parah. Ka Dinda kehilangan penglihatan dan Doni telah pergi untuk selamanya. Beberapa bulan setelah kejadian itu, Ka Dinda diantar Daris adiknya datang ke rumah kami. Saat baru sampai, Ka Dinda menangis dan berlutut, “Tante, Ricky, Om, maafin Dinda yah? Dinda tau ini semua salah Dinda. Dinda udah ngecewain kalian semua, Tan maafin Mamah Dinda yah. Mungkin kini Mamah belum tenang di alam sana tanpa maaf dari tante.” Kita semua yang menyaksikan jadi diam mematung, prihatin dengan keadaan Ka Dinda. Setelah beberapa saat Ibu angkat bicara, “ Dinda, kamu kenapa ? Emang Mamah kenapa ?”tanyanya . Ka Dinda hanya menangis berisak-isak, Daris pun menceritakan semuanya. “ Mamah udah meninggal 5 bulan lalu tante , waktu Mamah mau pergi ke Lampung. Dan Ka Dinda, 3 bulan lalu saat akan menikah sama Ka Doni mengalami kecelakaan dan membuatnya seperti ini, sedangkan Ka Doni udah pergi selamanya.” Tangis kami semua pecah, tiba-tiba Ka Ricky menghampiri Ka Dinda “ Jujur Din, aku emang kecewa banget sama kamu, aku marah dan sangat membenci kamu. … “ kakak tidak sanggup meneruskan ucapannya. “ Ia Rick , gak papa, kamu boleh benci sama aku kamu berhak marah sama aku, tapi aku mohon banget sama kamu, maafin semua kesalahan aku dan Mama aku. Aku sadar, aku yang salah dan aku pantes dapetin semua ini, ini semua karma buat aku.”kata Ka Dinda. Semua pun masih larut dalam kesedihan.

            Setelah menerima maaf dari keluargaku, Ka Dinda dan Daris pamit, mereka bilang ini adalah pertemuan terakhirnya karena mereka harus ikut Ayahnya ke luar kota. Aku masih bingung dengan semua kejadian ini, yang jelas aku yakin hukum karma masih berlaku di dunia ini. Akhirnya kakakku bisa mendapatkan cintanya kembali, kini ia bersama seorang wanita yang beneran solehahnya, mereka bertemu di suatu perkumpulan remaja mesjid dan menjalani cinta karena Allah , bukan karena mata dan hati saja J.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar