Senin, 06 Juni 2011

Journey To The Land of Kimchi, Part Two: The Colourful Daegu and Seoul

TRAVEL

Journey To The Land of Kimchi, Part Two: The Colourful Daegu and Seoul

February, 6th 2010 |  by  Darwita K. Karin  | 2

Di hari ketiga hingga kelima mengelilingi negeri Macan Asia, saya kembali membagi cerita tentang keindahan Korea Selatan. Ready to join?

Setelah sebelumnya selama dua hari perjalanan mengunjungi Sorak dan Sokcho, kini mari lanjutkan perjalanan kita. Kota selanjutnya yang saya kunjungi adalah Daegu, kota terbesar keempat setelah Seoul, Busan, dan Incheon. Perjalanan ini menghabiskan waktu 3,5 jam melalui darat. Sesuai dengan tagline-nya “Colorful Daegu”, kota ini benar-benar menyuguhkan aneka wisata menarik.
Promosi wisata kota ini cukup gencar. Salah satu yang menarik adalah Daegu Fashion & Beauty Tour. Program ini memberi kesempatan kepada pengunjung untuk mencoba dan mempelajari tren pewarnaan rambut terkini sekitar 3–4 jam. Peserta juga berkesempatan belajar dan mencoba teknik make-up dari tenaga profesional. Siapa yang terobsesi menjadi foto model dan peragawati? Inilah kesempatan Anda untuk mewujudkan impian! Jangan takut kehilangan momen. Sebab, pose Anda diabadikan oleh fotografer profesional. Syarat untuk mengikutinya, peserta harus menginap lebih dari satu malam di hotel dan telah mengunjungi lebih dari dua atraksi wisata di Deagu. Sayang, saya tak sempat mencobanya.
Situs wisata menarik lainnya adalah Herbhillz—taman hiburan berisi aneka tanaman. Tempat ini terdiri dari Herb Garden, ZooZoo Land, Reptile Park, dan berbagai atraksi lainnya. Harum tanaman sangat menyegarkan! Selain mengunjungi Herbhillz, saya pun melihat salah satu patung Buddha tertinggi di dunia di kuil Donghwasa—peninggalan Dinasti Silla. Oh iya, bagi pencinta sepakbola, jangan lupa mampir ke Daegu Stadium. Stadion sepakbola terbesar di Korea ini adalah saksi bisu FIFA World Cup Korea/Japan 2002.
Malam harinya, saya berjalan-jalan ke area perbelanjaan paling ramai di Daegu, Dongseongno Street. Lampu neon dan pemuda-pemudi yang berseliweran begitu menghidupkan suasana. Saya pun panik sendiri melihat berbagai toko baju dan sepatu dengan model-model seru berjejer di sana. Rasanya ingin beli semua!
Perjalanan saya diakhiri di ‘jiwanya Asia’, Seoul. Gegap-gempita suasana metropolitan kental terasa di sini. Kota dengan 10 juta jiwa ini terletak di lembah Sungai Han. Tata kotanya rapi, kebersihannya juga terjaga. Jam makan siang tiba dan saya pun diajak mampir di Goryeo Samgyetang, restoran sup ayam ginseng legendaris yang sudah beroperasi selama 60 tahun. Setelah makan, perjalanan lanjut ke National Museum yang berisi sejarah Korea, serta Gyeongbok Palace—istana utama dan terbesar yang dibangun Dinasti Joseon.
Setelahnya, tibalah saatnya berbelanja! Saya tak sabar melihat pasar paling terkenal di Seoul, Dongdaemun Market. Tempat ini menjual aneka produk fashion dan suvenir. Tak perlu buru-buru di sana, sebab Dogndaemun buka hingga pukul 05.00!
Pagi hari, hari terakhir di Korea, saya memulainya dengan datang ke Korean Ginseng Center—tempat ginseng kualitas nomor satu khusus wisatawan asing. Di tempat ini, pengunjung diajarkan membuat kimchi dan mencoba Hanbok (pakaian tradisional Korea). Setelah puas, tujuan berikutnya yang saya kujungi adalah Everland yang terletak 1 jam dari Seoul! Bersiap-siaplah, sebab taman hiburan ini dinominasikan sebagai “Most Popular Theme Park” urutan ke-6 versi Forbes. Taman ini dilengkapi resort hotel, kolam renang besar bernama Caribbean Bay Waterpark, Zootopia, Safari Tour, dan masih banyak lagi.
Everland selalu disibukkan beraneka karnaval hiburan. Ketika saya datang, kebetulan sedang berlangsung karnaval bunga tulip. Jejeran tulip berbagai warna menghiasi areal Everland. Cobalah T-Express, roller coaster berbahan kayu tertinggi di dunia. Kita dibawa naik ke titik tertinggi lalu dijatuhkan menukik hingga hampir 90°. Menegangkan! Setelah puas menghabiskan waktu di Everland hingga sore, saya melanjutkan sisa malam dengan berjalan-jalan. Kebetulan hotel saya berada di daerah Myeong Dong—area belanja terkenal di Seoul. Di sana, terdapat berbagai toko-toko terkenal seperti Nike dan Adidas Original Concept Store. Selain itu, banyak juga pedagang emperan yang menggelar kios dengan berjualan kacamata, tas, hingga sepatu. Namun, tidak seperti Dongdaemun, toko-toko di Myeongdong hanya beroperasi sampai pukul 22.00. Malam telah larut, saatnya untuk kembali ke hotel untuk packing. Jangan ketinggalan, segera kunjungi dan nikmati sendiri keindahan Korea Selatan yang mengagumkan!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar